Ini Dia Strategi Mengakuisisi Lahan dengan Pembayaran Mundur

 

Salah satu strategi mengakuisisi lahan yang bisa Anda praktekkan adalah pembayaran tanah mundur sesuai dengan waktu yang disepakati. Maksudnya pembayaran tanah tidak dilakukan saat ini tetapi nanti.

Berapa jauh mundur pembayarannya? Tergantung Anda dan pemilik lahan, bisa 1 tahun, 2 tahun dan seterusnya.

Untuk melaksanakan strategi ini, pada saat kesepakatan terjadi Anda tidak diwajibkan membayar tanah, tetapi supaya ada ikatan antara Anda dan pemilik lahan, sekedar pembayaran uang tanda jadi atau uang muka ok lah.

Strategi pembayaran UTJ dan uang muka bisa mengacu kepada strategi pembayaran tanah secara bertahap atau kerjasama lahan. 

Pembayaran UTJ (Uang Tanda Jadi) ini untuk membuat ikatan antara developer dan pemilik lahan. Jadi ikatannya tidak hanya berupa perikatan berupa perjanjian tertulis. Satu lagi pentingnya ada uang pengikatan ini adalah untuk melihat kemampuan keuangan dari deveoper. 

Pemilik lahan tentu akan ragu juga jika developer tidak punya uang sama sekali. Dengan mampu memberi uang tanda jadi sudah memperlihatkan bahwa developer punya modal untuk mengelola proyek. Karena bagaimanapun juga untuk melaksanakan proyek diperlukan modal. 

Banyak pekerjaan awal proyek yang membutuhkan modal di awal, diantaranya adalah untuk mengurus perizinan, mengerjakan persiapan lahan dan pekerjaan lainnya.

Selain itu seorang developer butuh punya uang untuk mengurus sertifikat tanah proyek. Biaya-biaya ini mutlak ada di depan sebelum dapat menjual proyek. Besarnya biaya ini berbeda-beda tiap daerah terutama biaya untuk mengurus perizinan dan sertifikat tanah.

Tentang biaya persiapan lahan juga butuh modal yang cukup besar tergantung kondisi lahan. Jika kondisi lahan sudah siap atau tidak memerlukan pekerjaan berat maka biayanya tidak terlalu besar. Persiapan lahan cukup dengan pengerjaan ringan saja.

Tetapi apabila tanah membutuhkan pekerjaan berat seperti cut and fill dengan alat berat maka pekerjaan persiapan memerlukan modal yang cukup besar. Akan lebih besar lagi biaya yang dibutuhkan jika persiapan lahan butuh pengurukan. Karena biaya pengurukan ini cukup besar karena butuh membeli tanah dari luar.

Tawarkan sesuatu yang sangat berharga

Supaya pemilik lahan bersedia tanahnya dibayar mundur Anda harus menawarkan sesuatu yang sangat berharga bagi mereka, misalnya harga tanahnya sudah diperhitungkan kenaikan harganya sampai masa pembayaran tanah tiba.

Contohnya, apabila kenaikan nilai tanah per-tahun dianggap 20% maka untuk pembayaran tanah yang ditunda selama 2 tahun Anda bisa menawarkan harga lebih tinggi 40% dari harga saat ini, dengan catatan harga tanah yang disepakati saat ini adalah harga tanah yang wajar.

Langkah-langkah dalam mempraktekkan pembayaran tanah mundur

(more…)

Strategi Negosiasi Pembayaran Tanah Ini Perlu Anda Praktekkan

Ketika akan mengakuisisi lahan untuk dijadikan proyek properti tidak hanya harga yang perlu diperhatikan, tetapi penting pula diperhatikan cara bayarnya. Karena dalam menghitung kelayakan proyek tidak hanya harga tanah tetapi berapa modal awal yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek tersebut.

Banyak biaya yang dibutuhkan sebagai modal awal diantaranya adalah lahan, biaya persiapan lokasi, termasuk legalitas dan perizinan. Modal awal akan sangat besar jika tanah dibayar tunai. Tetapi jika tanah tidak dibayar tunai maka biaya untuk mengakuisisi lahan hanya berupa uang muka saja. Besarnya tergantung negosiasi dengan pemilik lahan. Itulah pentingnya negosiasi dengan pemilik lahan.

Dalam negosiasi tentang cara pembayaran kepada pemilik lahan banyak strategi yang bisa Anda praktekkan. Namun, walaupun banyak strategi negosiasi tersebut hal yang paling penting Anda lakukan terlebih dahulu adalah membuat si pemilik lahan merasa nyaman dengan kehadiran Anda. Jangan sampai mereka berfikiran bahwa Anda adalah orang yang akan mengambil keuntungan darinya. A

Supaya mereka nyaman degan kehadiran Anda, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan diantaranya; dengarkan keinginan mereka dan ciptakan kondisi yang menguntungkan untuk mereka.

Dengarkan Keinginan Pemilik Lahan

Dengarkan keinginan mereka, karena adakalanya mereka hanya membutuhkan uang sedikit saja, nggak butuh sebanyak harga lahannya. Mungkin dia hanya butuh beli motor buat cucunya, mau naik haji lagi, nikahan anaknya, atau biaya kuliah anaknya, dan lain-lain. (more…)

Begini Cara Menetapkan Harga Perumahan dengan Strategi Harga Progresif

Banyak strategi penetapan harga yang bisa diterapkan dalam menjual perumahan. Dimana tujuannya ditetapkan strategi penetapan harga itu adalah untuk memastikan bahwa penjualan proyek sesuai dengat target yang sudah ditetapkan.

Salah satu strategi penetapan harga yang bisa Anda terapkan adalah dengan cara penetapan harga progresif. 

Inti dari penetapan harga progresif ini adalah ada perbedaan harga untuk keadaan tertentu atau perbedaan harga karena waktu. 

Perbedaan harga karena keadaan tertentu maksudnya adalah harga ditetapkan sesuai dengan kondisi proyek. Apakah proyek sudah ada pembangunan, atau masih dalam kondisi persiapan lahan. Kondisi proyek lainnya yang bisa Anda jadikan patokan untuk menerapkan perbedaan harga adalah pada saat launching, pada saat proyek pada masa pertumbuhan, profit tinggi pada saat penjualan sesuai target dan penerapan harga khusus untuk unit proyek yang tersisa.

Demikian juga penerapan strategi perbedaan harga karena perjalanan waktu. Misalnya harga yang berlaku saat ini hanya untuk bulan ini saja. Bulan depan akan ada kenaikan harga. Atau bisa juga dengan iming-iming bahwa harga saat ini di-bundling dengan beberapa bonus yang sekira menarik untuk konsumen. Bonus yang umum diberikan adalah semi furnish, ada tambahan kanopi, tambahan peralatan rumah tangga dan kebutuhan lainnya seperti AC, TV, dan lain-lain.

Profit Kecil pada Saat Penjualan Perdana (Launching)

Pada tahap ini proyek masih dikategorikan sebagai tahap merintis yang ditandai dengan adanya pengerjaan persiapan lokasi, yang meliputi:

  • Pembersihan lahan/land clearing; kondisi ini ditandai dengan adanya kegiatan membersihkan lahan dari semak-semak, rumput-rumput atau pepohonan, puing-puing bangunan. Dengan adanya pembersihan lahan ini akan memberikan pesan kepada calon pembeli bahwa lokasi sudah ada pengerjaan.
  • Cut and fill; kegiatan cut and fill meliputi meratakan lokasi jika permukaan lahan tidak rata. Kegiatan ini mungkin membutuhkan biaya yang besar jika kondisi lokasi berkontur. Tetapi mungkin saja hanya meratakan sedikit saja, jika kondisi lahan sudah cenderung datar.
  • Pengurugan—jika diperlukan; pengurukan diperlukan jika elevasi lahan proyek masih lebih rendah dari rekomendasi peil banjir dari pemerintah daerah setempat. Kegiatan ini membutuhkan biaya yang lumayan besar karena perlu mendatangkan material dari luar.
  • Pembangunan pagar keliling, dan pekerjaan persiapan lainnya; pagar keliling dibutuhkan jika perumahan yang dibangun adalah perumahan kelas menengah ke atas. Karena mereka pada umumnya membutuhkan keamanan dan privasi untuk tempat tinggalnya. Tetapi untuk perumahan murah atau perumahan subsidi tidak perlu dibuat pagar keliling karena pembangunan pagar keliling ini membutuhkan biaya yang lumayan besar. 

Selain itu pada tahap ini juga dilakukan pekerjaan sarana dan prasarana, yang meliputi:

  • Pembangunan jalan, sekurangnya jalan yang dibangun berupa penggalian base jalan.
  • Saluran drainase.
  • Sambungan listrik.
  • Sambungan air, jika diperlukan.
  • Pembangunan gerbang.
  • Pembangunan pos satpam.
  • Pembangunan taman dan lain sebagainya.

(more…)

Begini Cara Menerapkan Bisnis Developer Properti Tanpa Bank

developer properti tanpa menggunakan bank

Ada banyak developer properti, terutama skala kecil yang mempraktekkan bisnis pengembangan properti tanpa bantuan bank. Dengan strategi tertentu pengembangan proyek properti tanpa bank bisa saja dilakukan, tentu ada syarat dan ketentuannya. Beberapa syarat yang harus dipenuhi adalah harus punya modal sendiri atau modal dari orang lain, bisa menjual dengan cara tunai atau bertahap dengan uang muka pembelian (DP) cukup besar.

Hal ini penting untuk diperhatikan karena modal untuk mengembangkan proyek tersebut mutlak dipunyai karena segala kegiatan proyek membutuhkan modal di awal. Kegiatan yang membutuhkan modal di awal tersebut misalanya untuk melakukan persiapan lahan, mengurus perizinan atau membayar DP tanah. Akan lebih banyak lagi modal yang dibutuhkan jika tanah belum atas nama developer, karena ketika mengajukan sertifikat akan timbul biaya dan pajak.

Harus punya modal sendiri

Jika Anda ingin mengembangkan proyek properti tanpa bank, itu bisa. Syarat pertama adalah Anda sudah harus ada modal untuk memulai mengerjakan proyek properti Anda. Karena bagaimanapun untuk memulai proyek tetap membutuhkan modal. Hanya itu pilihannya, lain halnya jika Anda membuka diri untuk mendapatkan modal dari bank, ada beberapa skema pembiayaan bank yang bisa Anda manfaatkan. Bisa dalam bentuk kredit pemilikan lahan (KPL) atau kredit kontruksi, kredit yasa griya (KYG) atau jenis kredit lainnya.

KPL merupakan kredit yang diberikan oleh perbankan kepada developer untuk membeli lahan. Namun saat ini KPL terbatas hanya untuk perumahan subsidi. Sementara Kredit Konstruksi dan KYG kurang lebih sama yaitu kredit untuk developer untuk membangun proyek.

Selain itu pembiayaaan yang bisa dimanfaatkan adalah KPR (Kredit Pemilikan Rumah). KPR ini diberikan kepada pembeli rumah. Namun ini sangat membantu developer untuk membangun karena untuk membangun unit rumah yang dibeli konsumen bisa mengandalkan KPR. KPR semacam ini disebut KPR inden yaitu akad kredit dengan konsumen dapat dilakukan sebelum unit rumah dibangun. 

Jadi jika tidak mengajukan pembiayaan kepada perbankan, maka Anda sebagai developer harus memanfaatkan skema pembiaayaan mandiri. Bisa dari modal sendiri, bisa juga modal dari orang lain atau dari teman, investor, saudara dan lain-lain.

Modal dari orang sekitar bagi developer baru

Bagi developer properti pemula akan lebih baik berharap terlebih dahulu kepada orang-orang di sekitar kita untuk membantu permodalan proyek.

Karena jika Anda meminta orang lain untuk menjadi investor mereka akan melihat banyak hal sebelum setuju membiayai proyek Anda. Mereka akan menaruh perhatian kepada portofolio Anda, karakter, dan lain-lain.

Portofolio diperlukan karena mereka tentu ingin uang mereka aman, betul dikelola oleh orang yang berkompeten. Selain tentu saja mereka membutuhkan orang dengan karakter terpuji yang mengelola uang mereka.

Inilah sebabnya Anda harus terlebih dahulu mendekati orang-orang yang kenal apakah orang di lingkaran persaudaraan, pertemanan atau siapapun yang tidak mungkin tidak percaya kepada Anda.

Dapatkan mereka maka jalan Anda untuk mendapatkan pemodal menjadi lebih mudah.

Dalam hal meminta orang-orang yang kita kenal untuk menjadi mitra investor, track record Anda sangat menentukan. Karena mereka adalah orang-orang yang berhubungan dengan Anda sejak masa lalu.

Jadi jika dulu Anda pernah berbuat tidak baik mereka pasti tahu dan itu menjadi alasan yang cukup untuk menolak penawaran kerjasama dari Anda. 😀 (more…)

Begini Urutan Kerja Developer Properti untuk Konsumen yang Membeli Cash Bertahap

beli rumah bertahap

Dalam penjualan perumahan lazim dilakukan beberapa jenis pembayaran oleh konsumen, diantaranya pembayaran secara tunai atau cash keras, tunai bertahap dan dengan bantuan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR). Masing-masing cara bayar tersebut ada kelebihan dan keurangannya. Untuk pembayaran tunai keras keuntungannya bagi developer adalah developer mendapatkan uang masuk sebesar harga produk. Di samping itu proses juga cepat karena tidak ada proses penilaian dari lembaga keuangan seperti jika pembelian dengan KPR.

Kekurangan pembelian dengan cara tunai keras ini adalah biasanya ada pengurangan harga. Karena hal yang membuat konsumen mau membeli secara tunai, apalagi pada saat pembayaran tunai tersebut rumah belum dibangun, adalah adanya diskon harga.

Cara pembelian oleh konsumen dengan cara tunai bertahap kelebihannya kurang lebih sama dengan pembayaran tunai yaitu developer cepat mendapatkan uang masuk tanpa adanya proses perbankan. Hanya saja penerimaan harganya tidak sekaligus tetapi bertahap sesuai dengan kesepakatan dan kesanggupan konsumen. Dengan pejualan tunai bertahap ini diharapkan tenor bertahapnya tidak terlalu lama, 3 tahun adalah jangka waktu ideal. 

Kekurangannya jika pembayaran dengan tunai bertahap ini adalah adanya resiko telat bayar atau gagal membayar cicilan. Sehingga di dalam PPJB ketika kesepakatan terjadi harus dicantumkan cara penyelesaian jika konsumen tidak membayar cicilan. Inilah pembeda dengan bank sebagai kreditur karena kalau dengan bank, bank sudah memiliki mekanisme sendiri jika terjadi gagal bayar.

Pembayaran selanjutnya adalah pembayaran dengan KPR. Cara bayar KPR ini merupakan cara pembelian yang paling banyak digunakan oleh masyarakat ketika membeli rumah. Dari sisi pengembang cara bayar KPR ini sama saja dengan pembelian secara tunai karena ia menerima pembayaran harga rumahnya ketika terjadi akad kredit dengan pembeli. Walaupun pada saat akad rumah belum dibangun. Jika rumah belum dibangun ketika akad terdapat mekanisme pencairan dari bank. Pencairan dilakukan bank secara bertahap terhadap developer sesuai dengan progress pembangunan rumah. 

Untuk langkah pembelian dengan tunai bertahap sudah dibahas di beberapa artikel, kali ini kita bahas tentang pembangunan unit dan alur kerja seorang developer properti jika pembelian dari konsumen adalah tunai bertahap.

Apa saja tahapan-tahapan kerjanya? Mari kita bahas.

Penerimaan Uang Tanda Jadi dari Konsumen

Uang tanda jadi (UTJ) dari konsumen diterima ketika konsumen setuju untuk membeli unit diikuti dengan ditandatanganinya booking form atau form pemesanan kaveling.

Dalam booking form tersebut tertera lokasi unit yang dipesan oleh konsumen dan kesepakatan harga. Misalnya ada konsumen yang ingin membeli unit di Blok A-1 atau Unit yang berada di Blok A Nomor 1.

Selain itu juga dicantumkan harga rumah dan tahapan pembayarannya. Kapan akan dibayarkan uang muka yang diikuti dengan ditandatanganinya perjanjian pengikatan jual beli (PPJB).

Petugas dari developer yang mengurus UTJ ini adalah bagian marketing. Petugas bagian marketinglah yang mengurus dan menyediakan semua persyaratan yang harus disediakan oleh konsumen.

Jamak terjadi kalau konsumen meminta perubahan bentuk bangunan atau mungkin saja ada pekerjaan tambah atau kurang dalam hal spesifikasi dan bentuk bangunan. Jika ada permintaan seperti ini bagian marketing harus berkoordinasi dengan bagian desain atau arsitek, tentu saja dengan sepengetahuan site manager.

Contoh booking form ini ada di bonus dokumen untuk peserta workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula.

Penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB)

PPJB ditandatangani sesuai dengan waktu yang dijadwalkan ketika konsumen membayar uang tanda jadi dan menandatangani booking form, umumnya satu bulan setelah UTJ cukup untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

PPJB ditandatangani setelah desain rumah disetujui oleh konsumen dan uang muka pembelian rumah sudah dibayarkan. (more…)

Begini Cara Bikin MoU dengan Konsumen Kolektif

Pembelian rumah oleh konsumen kolektif sangat membantu dalam penjualan proyek. Jika itu beneran terjadi maka masalah proyek terselesaikan. Karena pada umumnya masalah proyek adalah penjualan. Apapun masalah yang terjadi di proyek, yang paling umum adalah masalah cashflow, itu semua akan terselesaikan jika penjualan lancar. 

Tetapi sebelum proses terjadinya penjualan tersebut, ada beberapa langkah yang musti dilakukan, diantaranya adalah membuat perjanjian dengan para konsumen tersebut secara kolektif. Para pembeli dalam perjanjian tersebut biasanya diwakili oleh pengurus koperasi, bagian HRD atau bagian lainnya yang dapat mewakili para pambeli secara kolektif.

Banyak alumni workshop yang datang kepada saya untuk berdiskusi tentang surat perjanjian pembelian rumah secara kolektif. Dari perjanjian yang sudah ada tersebut jika pembeli dari instansi pemerintah, pembeli diwakili oleh pengurus koperasi karyawan. Sedangkan jika pembeli tersebut dari perusahaan atau pabrik swasta diwakili oleh divisi human resource department (HRD). Kadang bisa juga diwakili oleh koperasi karyawan, bahkan ada juga dari organisasi atau serikat pekerja.

Dari sisi penjual, developer sudah amat jumawa karena dengan adanya memorandum of understanding (MoU) ini ia merasa sudah mendapatkan banyak konsumen untuk calon proyeknya.  

Lalu apa yang terjadi?

Ternyata pembeli yang dijanjikan seperti di dalam MoU masih berupa data mentah. Hanya berupa daftar nama karyawan. Belum terkonversi menjadi konsumen. Artinya MoU tersebut belum menjamin bahwa anggota koperasi atau karyawan yang di bawah koordinasi HRD belum tentu bersedia membeli. Musababnya macam-macam, mungkin saja mereka memang belum berminat membeli rumah, atau tidak bisa membeli rumah karena alasan keuangan dan kemampuan keuangan.

Oleh karena itu MoU dengan pembeli kolektif ini perlu dipertajam lebih dulu. Perlu dibuat scheme yang betul-betul menjamin bahwa calon pembeli seperti tercantum dalam MoU betul-betul akan menjadi pembeli. Tidak hanya daftar nama yang bahkan mereka sendiripun tidak tahu akan membeli rumah.

Karena tak jarang si pembeli kolektif (dalam hal ini perwakilan yang menandatangani MoU) hanya seperti menembak di atas kuda.

Maksudnya? (more…)

Begini Cara Mendapatkan Untung dari Membeli Tanah Sengketa

Membeli tanah yang sedang bersengketa bisa saja memberikan keuntungan apabila paham potensi suatu lahan dan bisa memetakan masalah dan mitigasi resikonya. Memahami potensi suatu lahan maksudnya jika Anda ingin membeli tanah yang sedang bersengketa Anda harus memahami lahan tersebut bisa dibangun apa. 

Nanti pengembangannya bisa dilakukan sendiri atau dijual lagi dan mendapatkan keuntungan dari selisih harga. Maka terhadap kondisi ini seseorang yang ingin membeli tanah sengketa harus paham betul harga kelayakan di lokasi tersebut. Nanti harga akuisisi jika dibandingkan dengan harga kelayakan maka harga tanah masih lebih murah. 

Harga akuisisi maksudnya harga tanah ditambahkan dengan biaya-biaya yang mungkin timbul. Biaya tersebut misalnya biaya kompensasi kepada pihak-pihak yang bersengketa. 

Selanjutnya pemahaman yang musti dimiliki adalah pemahaman terhadap resiko dan mitigasinya. Resiko yang paling mungkin adalah berlanjutnya sengketa ke ranah hukum. Hal ini musti dihindari, karena jika berlanjut ke ranah hukum maka diperlukan waktu dan biaya tambahan. Hal ini menjadi rumit karena selesainya sengketa bisa memakan waktu bertahun-tahun. Ini suatu kerugian. 

Penyelesaian yang musti diupayakan adalah penyelesaian di luar jalur hukum. Semua pihak yang bersengketa harus bersedia damai. Walau mungkin saja akan ada biaya tambahan biaya terhadap penyelesaian di luar hukum ini. Penambahan biaya yang mungkin timbul ini sudah harus di perhitungkan sebagai harga akuisisi tanah. Jadi harga akuisisi tanah ditambah dengan biaya-biaya tambahan seperti biaya kompensasi terhadap para pihak yang sedang bersengketa itulah yang dianggap sebagai harga akuisisi. Dan diharapkan harga akuisisi ini tetap lebih murah dibandingkan dengan harga pasaran tanah di sekitar lokasi.

Itulah sebabnya ada orang yang berprofesi sebagai pembeli untuk tanah-tanah yang sedang bersengketa, karena dari pengalaman mereka harga tanah yang sedang bersengketa pada umumnya jauh di bawah harga pasar.

Siapkan jaring pengaman

Tidak salah apa yang mereka lakukan asalkan sudah disiapkan jaring pengamannya. Mereka berani memasuki bisnis properti dengan pola seperti itu tentu sudah memperhitungkan resiko dan sudah sangat siap mengantisipasinya.

Seyogianya mereka sudah mempersiapkan tim legal yang akan meneliti permasalahan sengketa dari sisi hukum dan mempersiapkan jalan keluar yang akan ditawarkan kepada masing-masing pihak yang bersengketa.

Intinya dia sudah memetakan permasalahan sebelum menawarkan solusi. Yang pasti tentu dia tidak ingin konyol masuk ke pusaran sengketa pertanahan kan?

Memetakan sengketa

Begini strategi yang dimainkannya, langkah pertama adalah memetakan sengketa, melihat siapa-siapa saja yang bersengketa, menemui mereka untuk membicarakan kemungkinan solusi yang ditawarkan. (more…)

Begini Cara Menganalisa Harga Tanah yang Layak Dijadikan Proyek

 

Seorang developer harus pintar dalam menganalisa harga tanah. Karena menganalisa harga tanah merupakan pekerjaan penting, krusial ketika akan mengakuisisi lahan. Karena harga merupakan salah satu pertimbangan utama dalam menilai kelayakan tanah untuk dijadikan proyek properti, di samping kondisi fisik, legalitas dan kondisi lainnya tentu saja. 

Suatu bidang tanah tidak layak untuk diakuisisi jika harganya lebih tinggi dibanding harga wajarnya walaupun lokasinya bagus, bentuk tanah dan fisiknya juga bagus, tanahnya sudah bersertifikat dan tidak ada sengketa. Inilah salah satu penyebab sebuah proyek properti terkendala dalam penjualan. Harganya kalah bersaing dengan kompetitor. 

Apalagi untuk rumah menengah ke bawah, harga merupakan pertimbangan utama. Beda harga sedikit saja bisa membuat mereka tidak jadi membeli. 

Di samping harga tanah, faktor lainnya yang menjadi pertimbangan adalah kondisi fisik. Sebenarnya kondisi fisik ini ada hubungannya juga dengan harga tanah. Karena jika kondisi fisik belum siap bangun maka dibutuhkan waktu dan biaya untuk membuat lahan menjadi siap bangun. Jadi jika harga akuisisi masih murah perlu dipertimbangan juga biaya yang dibutuhkan untuk persiapan lahan tersebut. Apalagi harga tanah sudah mahal atau setara harga pasar maka ada tambahan biaya untuk melakukan persiapan. 

Demikian juga jika legalitas belum bersertifikat maka diperlukan langkah tambahan yaitu mengurus sertifikat. Termasuk memperhitungkan waktu pengurusannya. 

Jadi sebelum mengakuisisi sebidang lahan untuk dijadikan proyek properti Anda bisa melakukan langkah di bawah ini untuk memastikan bahwa harga tanah tersebut layak; menganalisa proyek yang sudah ada di lokasi dengan menjadi detektif pasar. Selanjutnya jika sudah mendapatkan data bisa lakukan jurus ATM.

Selain tentu saja jika lahannya luas untuk proyek besar Anda tidak harus melakukannnya sendiri. Anda bisa meng-hire properti konsultan untuk melakukan analisis tersebut. Nanti hasil analisanya akan memberikan rekomendasi tentang kelayakan proyek sambil ada juga saran-saran dalam perencanaan proyek nantinya.

Berpedoman Kepada Proyek Perumahan yang Sudah Ada

Untuk menganalisa harga tanah ditawarkan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah melihat dan menganalisa harga perumahan yang juga dikembangkan di sekitar lokasi.

Jarak sampai 5 kilometer—asalkan masih berada di kelas jalan yang sama—masih bisa dijadikan perbandingan langsung. (more…)

×

Hallo...!

Workshop Cara Benar Memulai Bisnis Developer Properti Bagi Pemula akan diadakan tanggal 22-23 Februari 2025 di Jakarta

× Info Workshop Developer Properti